JANJINYA


Bonita dan Reza adalah sahabat yang selalu bersama. Mereka bersahabat sejak berumur 4 tahun dan, sekarang usia mereka 15 tahun.
Diminggu sore yang sangat indah, Reza sedang bersepda menuju rumah Bonita. Reza berniat untuk mengajak bonita bermain di danau yang tidak jauh dari rumahnya. Saat itu Bonita sedang duduk santai di teras depan rumahnya.

“Hai… Bonita, udah sore gini ko kamu masih males-malesan sih !” sapa Reza pada Bonita, sembil meletakan sepedanya di depan rumah Bonita
          “He..he...he.. habisnya dari pada nggak ada kerjaan sih!” jawab singkat Bonita sambil tersenyum.
          “Eh, dari pada kamu cuma duduk-duduk di rumah, mendingan kita pergi ke danau aja yuk !” ajak Reza pada Bonita
“ Ayo… tapi, nanti dulu aku mau ngambil HP buat nanti kita foto-foto di danau” jawab Bonita penuh semangat.
“Eh.. tapi kita mau naik apa?” Tanya Bonita.
“Ya.. kita naik sepeda sendiri-sendiri lah !” jawab singkat Reza.
“Halah… aku males ah, kalo naik sepeda sendiri-sebdiri ! aku bonceng kamu aja ya..!” pinta Bonita
“Hu.. kamu maunya enaknya aja.!” Seru Reza
“Kalo nggak mau ya udah aku nggak mau ikut !” jawab Bonita
“Iya..iya.. aku tadi cuman bercanda ko !” jawab Reza sambil tersenyum.

Sesampainya di danau Reza dan Bonita langsung duduk di bangku yang tersedia di danau. Setelah mereka duduk, Bonita langsung mengeluarkan hpnya untuk berfoto-foto.
“Eh katanya mau foto-foto?” tanya bonita pada Reza.
“Oy... y udah sekarang aja.!” jawab Reza.
Saat Reza dan Bonita asyik berfoto-foto mereka hampir saja lupa waktu.
“Bonita waktu itu seperti angin yah..” ucap Reza.
“Iya..ya nggak terasa ternyata udah hampir magrib !” jawab Bonita dengan sedih.
“Ya udah kita pulang aja yuk..” ajak Reza pada Bonita untuk bergegas pulang.
“Hmmm.... padahal aku masih seneng di sini. !” jawab Bonita murung.
“Tenang aja, aku pasti akan ngajak kamu kesini lagi ko !” kata Reza.
“Sungguh.??” tanya Bonita tidak yakin.
“Iya Bonita.. aku akan selalu ada kalo kamu butuhin aku dan aku nggak akan ngebiarin kamu sedih sendiri”. jawab Reza dan mengucapkan janji pada Bonita.
“Iya udah, aku nggak akan nglupain janji kamu itu”. kata Bonita sambil tersenyum.
 Namun saat mereka hendak beranjak pulang dari danau Reza berfikir, “gimana kalo ini kenangan terakhir aku sama kamu?”. Ucap reza sedih dalam hati kecilnya, sambil memandangi Bonita dengan tersenyum.
 Reza tidak berani jujur pada Bonita bahwa besok pagi-pagi ia harus, pergi meninggal Bonita ke Australia karena ayahnya dimutasi dan, Reza tidak tau kapan bisa pulang ke Indonesia.

Keesokan harinya saat Bonita masuk di kelasnya, dalam hati Bonita bertanya-tanya dengan perasaan cemas “Reza kemana sih ko tumben banget dia nggak berangkat sekolah tapi nggak bilang aku dulu?”.

Saat bel pulang sekolah berbunyi, Bonita berniat pergi menuju rumah Reza untuk melihat keadaan Reza. Setelah mengganti baju sekolahnya Bonita langsung pergi ke rumah Reza dengan perasaan yang cemas
Ketika Bonita melangkahkan kakinya didepan rumah Reza, ternyata rumah reza sudah kosong dan tidak ada satupun orang dirumahnya. Hati Bonita semakin cemas dan bertanya-tanya “Sebenernya Reza kenapa sih di sms gak di bales  terus di telfon nggak diangakat”.
Saat Bonita sedang berdiri di depan rumah reza ada tetangga Reza yang bernama bu Tinu menghampiri Bonita
“Kamu sedang mencari siapa nak?” tanya bu Tinu pada Bonita
“Saya sedang mencari Reza bu, kira-kira ibu tau tidak Reza kemana?” jawab Bonita dengan gugup.
“Ya ibu tau, tadi pagi-pagi sekali keluarganya Reza pergi ke Australia karena ayah Reza di mutasi kesana dan, tadi nak Reza menitipkan surat ini ke ibu untuk disampaikan ke nak Bonita.” jawab bu Tinu
“Apah............. Reza dan keluarganya pergi ke Australia?” tanya Bonita tidak percaya.
“Iya nak, ini suratnya” jawab bu Tinu sambil memberikan suratnya.

“Y sudah bu, trimakasih dan maaf saya sudah merpotkan ibu” ucap Bonita pada bu Tinu dengan perasaan sedih karena Bonita merasa sudah di Bohongi oleh Reza.
“Iya sama-sama nak” jawab bu tinu dengan tersenyum.

Sesampainya di rumah Bonita langsung pergi ke kamarnya dan menangis  “Kenapa kamu ngasih janji palsu ke aku sih” ucap Bonita sambil memukul-mukul bantalnya dengan perasaan marah dan sedih.
Setelah merasa lebih tenang Bonita membaca surat yang diberikan Reza untuknya yang dititipkan melalui bu Tinu.
Dalam surat itu Reza mengatakan bahwa dia benar-benar menyesal karena ia harus pergi meninggalkan Bonita tanpa memberitahukan sebelumnya dan ia menyesal karena tidak bisa menepati janjinya yang diucapkan di danau. Bonita masih merasa marah dan tidak terima pada perlakuan sahabatnya yang membohonginya.
Lima tahun kemudian.
Bonita sekarang sudah duduk di bangku universitas tertinggi yang berada di Semarang. Walaupun ia sudah lima tahun tidak bertemu Reza namun ia masih menyimpan rasa marahnya pada Reza dan Bonita belum bisa melupkan kejadian lima tahun yang lalu.

Sepulang dari kuliahnya ia pulang sengaja ia tidak pulang langsung ke rumah namun ia mampir terlebih dahulu ke sebuah toko buku yang berada tidak jauh dengan kampusnya.
Saat berada di toko ia sedang mencari buku kesukaannya. Sepulangnya dari toko buku tersebut ia bertabrakan dengan seorang laki-laki yang ia tidak kenal awalnya, karena laki-laki tersebut menggunakan topi.
“Maaf-maaf saya tadi tidak konsentrasi saat berjalan”ucap Bonita pada laki-laki itu dengan perasaan takut dan deg-degan.
“Iya nggak apa-apa ko Bon..” ucap pria itu dengan nada pelan
“Loh ko anda tau nama saya?” jawab bonita terheran-heran.
Saat itupun pria itu membuka topinya dan, dan ternyata pria itu adalah Reza sahabat Bonita dari kecil yang lima tahun lalu menggalkannya tanpa berpamitan terlebih dahulu padanya.
“Hah…. Reza?” ucap Bonita dengan raut muka Bingung dan marah.
“Iya Bon.. ini aku Reza, aku mau minta maaf soal kejadian lima tahun yang lalu”. Ucap Reza pada bonita dengan persaan sangat bersalah.
“Buat apa kamu minta maaf sama aku sekarang?” jawab bonita sambil meneteskan air mata.
“Iya… aku tau, aku udah salah sama kamu plis… jadi aku mita maaf”. Kata reza sambil memegang pundak Bonita.
“Nggak usah pegang-pegang. Aku tuh ngga trima banget waktu ngucapin janji dan kamu ingkari sendiri.” Jawab bonita sambil menangis
“Iya aku minta maaf.” Ucap Reza dengan rasa bersalahnya.
“Hmmm… y udah aku maafin kamu, toh aku nggak ada untungnya marahan sama kamu. Tapi ada syaratnya !” ucap Bonita pada Reza
“Apa syaratnya?” Tanya Reza dengan tersenyum.
“Kamu nggak boleh ngingkari janji kamu ke aku, kamu nggak boleh pergi tanpa bilang ke aku dan buat aku cemas kaya peristiwa lima tahun lalu !” Jawab Bonita dengan
“Iya.. aku nggak akan ngingkari janji aku ke kamu, sekarang aku udah pindah ke Indonesia dan nggak akan kembali ke Australia karena ayahku sudah dimutasi lagi ke Indonesia”. Ucap Reza meyakinkan
Bonita dengan raut muka bahagia.
“Sungguh?” Tanya Bonita tidak yakin karena takut di bohongi untuk kedua kalinya..
“Iya Bonita… kali ini aku nggak akan ngingkari janji kaya dulu lagi.” Jawab Reza meyakinkan lagi.

Akhirnya merekapun bermaafan dan saling berpelukan karena mereka sudah lima tahun mereka tidak bertemu.
Mereka kembali mejadi sahabat yang sangat dekat. Dan Reza tidak lagi mengingkari janjinya pada Bonita. Kini Reza selalu ada jika Bonita butuh dan Reza tidak pernah membiarkan Bonita sedih sendiri seperti, janjinya lima tahun yang lalu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar